
Bagian 3
Navigation

Bab 16
Emosi adalah oksigen
​
Dalam lanskap media yang bergerak cepat saat ini, pesan yang ringkas dan emosional sangat penting. Narasi tandingan yang efektif bergantung pada kecepatan, kejelasan, dan keaslian, menjangkau audiens melalui suara yang dipercaya pada waktu yang tepat.

Pesan yang singkat, jelas, dan emosional dapat menyebar dengan cepat dan menginspirasi tindakan.
​
Siklus berita bergerak lebih cepat dibandingkan sebelumnya. Algoritma dan Kecerdasan Buatan telah berkembang begitu pesat sehingga data dapat dikumpulkan, digunakan kembali, dan dibagikan secara instan. Ini membawa beban berlebihan bagi individu dan membunuh media tradisional di berbagai negara.
​
“Dalam banyak hal, internet lebih berfungsi sebagai jalan raya afirmasi, cara untuk menegaskan keyakinan dan identitas politik.”
An Xiao Mina
​​
Namun emosi manusia memberi kita harapan untuk narasi tandingan kita. Sistem tidak mati; sistem selalu berevolusi. Kisah yang berpusat pada manusia bersifat nyata, mudah diingat, dan menarik. Jurnalisme warga dan LSM yang berfokus pada media di negara-negara dari Brasil hingga Indonesia telah mengisi kekosongan. Kecerdasan Buatan yang didasarkan pada nilai-nilai, jalan pintas mental, dan bias para programmer yang berbasis di San Francisco tidak dapat menceritakan kisah yang dapat beresonansi dengan seluruh umat manusia.
​
Kuncinya adalah Komunikasi strategis Orang Aborigin Australia menggunakan lagu untuk mengajarkan jalan-jalan di daerah pedalaman kepada para pemuda. Kita perlu menggunakan satu narasi kontra di jalur yang tepat kepada orang yang tepat pada waktu yang tepat. Ini adalah oksigen yang kita butuhkan supaya narasi tandingan kita dapat berjalan.
Pesan-pesan dan narasi kontra ini juga dapat disampaikan secara bawah sadar. Flip the script adalah kampanye yang berhasil membuat produser Hollywood menjadikan penggunaan botol normal dan bukan botol plastik, dan ini dilakukan untuk mendorong perubahan perilaku agar beralih dari pemakaian plastik.
​
“Politik adalah di mana beberapa orang berada dalam waktu tertentu. Budaya adalah tempat di mana sebagian besar orang sering berada.”
The Culture Group, Making Waves (Grup Budaya, Membuat Gelombang)
​
Ada tiga cara kunci untuk memanfaatkan setiap momen.
​
-
Waktu:
-
Cari tahu jenis krisis atau peluang. Apakah Anda perlu menanggapi cerita?
-
Selalu cepat dan yang pertama merespons.
-
Gunakan strategi yang telah Anda siapkan dan latih sebelumnya.
-
​
-
Pesan:
-
Sesuaikan kerangka nilai dengan audiens setiap jalur media.
-
Upayakan supaya siaran pers Anda singkat, mendesak, dengan satu pesan yang jelas dan mudah diingat.
-
Ceritakan kisahmu untuk menyampaikan narasi tandinganmu.
-
Tunjukkan yang Anda dukung dan yang Anda tolak, apa yang didukung oleh lawan Anda, misalnya. "Ini rasis."
-
​
-
Ruang:
-
Latih dahulu juru bicara dari komunitas yang terdampak sebagai suara yang otentik.
-
Pusatkan suara-suara otentik ini dalam seluruh narasi tandingan Anda, cerita, pesan, dan kutip mereka dalam siaran media Anda.
-
Ajukan juru bicara baru ke media yang lebih mendukung.
-
Pertahankan momentum dengan melibatkan komunitas dalam aksi online dan lain-lain.
-
Pesan yang kuat perlu diingat, dan bukan hanya sekadar slogan. Sesuaikan cara penyampaian dengan audiens, dan latihlah untuk momen-momen tertentu.
​
Kami merekomendasikan untuk membuat:
​
-
Pitch elevator - sebuah 3-kalimat ringkas untuk menarik perhatian seseorang dalam pertemuan singkat. Isinya harus menunjukkan kepada audiens bagaimana mereka dapat membantu membuat perubahan.
-
Ide yang berkesan - sebuah metafora, simbol, tagar, atau slogan yang mudah dikenali dan mengingatkan orang pada tujuan dan sasaran kampanye Anda. Jika pesannya sangat berkesan, akan bisa menjadi meme dan menyebar jauh dan luas di media dan di masyarakat.

Source:
*Terima kasih kepada Aliya Ahmad dan Neha Madhok serta sorotan wawancara mereka di https://commonslibrary.org/fast-and-first-shifting-narratives-through-rapid-response-media-campaigning/#Tips
Struktur pesan yang sukses: NEON
On attention economy definition: https://acroll.substack.com/p/what-comes-after-the-attention-economy#:~:text=Economies%20are%20driven%20by%20what,live%20in%20an%20attention%20economy.
SUMBER: Terima kasih kepada https://commonslibrary.org/fast-and-first-shifting-narratives-through-rapid-response-media-campaigning/#Tips
CERITA
Menyoroti respons kesehatan masyarakat yang rasis, Australia

Pada awal wabah Covid-19 Delta, beberapa orang di Sydney barat daya dinyatakan positif. Pemerintah daerah New South Wales di Australia meningkatkan penegakan hukum dan menyalahkan komunitas lokal karena tidak mengikuti perintah kesehatan masyarakat. Sebagian besar komunitas ini beragam secara rasial dan budaya, serta merupakan kelas pekerja, sehingga respons pemerintah justru mendukung adanya stereotip rasis dan pembedaan kelas.
​
Para pengkampanye yang bekerja di bidang keadilan sosial, ekonomi, dan rasial berusaha untuk dengan cepat menghentikan dan mengubah narasi menyalahkan komunitas yang terkena dampak menjadi narasi menyoroti respons yang tidak adil dan rasis oleh pemerintah daerah. Upaya mereka difokuskan pada:
​
Ketepatan Waktu:
​
-
Tanggapan Segera: Mereka dengan cepat tanggapi liputan media negatif awal, hal ini didukung dengan kerangka pesan yang strategis dan responsif yang dikembangkan jika diperlukan.
-
Siaran Pers: Dengan cepat mengirimkan pesan media yang jelas dalam waktu 30-45 menit setelah berita muncul.
​
Ruang:
​
-
Keterlibatan Komunitas: Bekerja di dalam komunitas yang terkena dampak untuk mencari tahu perspektif mereka.
-
Platform Media: Memanfaatkan berbagai platform media, termasuk radio komunitas dan media sosial, untuk menyebarkan pesan.
​
Pesan:
​
-
Jelas dan Emotif: Mengubah kerangka dari "kegiatan polisi di daerah bermasalah" menjadi "penindasan Covid yang rasis." Sebagai contoh:
-
Pemerintah daerah mempengaruhi berita-berita yang muncul di awal, misalnya judul berita: “Penjagaan polisi diperkuat di daerah-daerah bermasalah di Sydney sebagai upaya terakhir untuk menghentikan penyebaran Covid Delta. Inti pesan ini menyalahkan komunitas sebagai penyebab wabah.
-
Para pemimpin komunitas dan aktivis dengan cepat mengorganisir dan menghubungi media, sehingga muncul judul berita: Penggerebekan Covid di barat daya Sydney disebut rasis di tengah adanya operasi polisi besar-besaran. Inti pesan ini menyoroti masyarakat yang disasar secara tidak adil dan rasis.
-
-
Konflik: Menggunakan retorika yang kuat untuk menarik perhatian media, dan melabeli respons tersebut sebagai rasis.
-
Suara Komunitas: Memastikan ada juru bicara dari komunitas yang terdampak yang angkat bicara untuk menambah legitimasi.
​
Para pengkampanye berhasil meningkatkan kesadaran, mengubah narasi, dan opini masyarakat setempat. Debat publik berubah dari menyalahkan komunitas menjadi mengkritik tindakan keras yang rasis. Semakin banyak orang yang memahami dan mendukung situasi komunitas yang terdampak. Dengan menggunakan waktu secara efektif, melibatkan ruang yang tepat, dan merancang pesan yang singkat dan emosional, narasi dengan cepat diubah untuk menginspirasi tindakan dan dukungan bagi komunitas yang terdampak.​
​​
Baca lebih lanjut: https://commonslibrary.org/fast-and-first-shifting-narratives-through-rapid-response-media-campaigning/#Tips
CERITA
Kampanye Celana Dalam untuk Perdamaian, Myanmar

Di 2007, setelah adanya tindakan keras terhadap protes demokratis di Myanmar, protes publik menjadi tidak mungkin dilakukan. Meskipun demikian, perbedaan pendapat terus berlanjut melalui tindakan kreatif dan berisiko rendah.
​
Gerakan ini- sekarang dikenal sebagai kampanye 'Celana Dalam untuk Perdamaian' atau Revolusi Sarung - di mana wanita membalikkan norma gender yang merugikan terhadap tubuh mereka, menggunakan tubuh mereka sebagai alat protes dan revolusi. Para aktivis perempuan bergerak melawan kontrol militer negara dengan cara yang imajinatif dan transgresif, menggunakan artefak berbasis jenis kelamin, yaitu pakaian dalam mereka. Kampanye yang direncanakan oleh kelompok aktivis Burma di Thailand meminta wanita untuk mengirimkan pakaian dalam mereka kepada para jenderal di Junta militer Myanmar melalui kedutaan internasional dan menerbangkan htamein (rok wanita) mereka ke sana sebelum 2008 referendum. Ini adalah cara untuk mengejek militer dan aturan serta takhayul gendernya - khususnya pemikiran bahwa setiap kontak dengan pakaian dalam wanita akan menguras kekuatan mereka.
Para pengkampanye menemukan cara untuk memprotes junta militer Myanmar dengan lebih aman, mudah disebarkan, dan menginspirasi tindakan meskipun ada bahaya jika berkumpul di tempat umum:
​
Waktu
​
-
Tindakan yang Sesuaidan Tepat Waktu: Protes tersebut memanfaatkan takhayul para jenderal dengan meminta para pendukung untuk segera mengirimkan celana dalam guna mempertahankan momentum dan memanfaatkan kepercayaan budaya mereka bahwa pakaian dalam wanita dapat menguras kekuatan mereka.
​
Ruang
​
-
Protes yang menyebar: Tindakan tersebut memungkinkan individu untuk berpartisipasi dari rumah mereka sendiri dengan mengirimkan celana dalam, sehingga memungkinkan untuk memprotes tanpa berkumpul di tempat umum yang benar-benar dikontrol ketat.
​
Pesan
​
-
Pesan yang Jelas dan Emotif: Pesan protes itu sederhana dan provokatif: Kirim celana dalam kepada para jenderal. Ini menggunakan humor dan tabu budaya untuk mengejek para pemimpin militer dan menyoroti ketakutan mereka, sehingga mudah dipahami dan disebarkan.
-
Menyebarkan Pesan:
-
Memanfaatkan Humor: Tindakan tersebut menggunakan humor untuk mengejek para jenderal, merusak citra kekuasaan mereka dan memudahkan orang-orang untuk bergabung dan mendukung tujuan tersebut.
-
Memanfaatkan Simbol: Menggunakan pakaian dalam wanita sebagai simbol membuat protes tersebut mencolok secara visual dan mudah diingat, membantu pesan tersebut menyebar dengan cepat baik secara lokal maupun internasional.
-
​
Kegiatan ini berhasil menginspirasi adanya partisipasi secara luas. Banyak orang, baik di dalam Myanmar maupun secara global, berpartisipasi dengan mengirimkan celana dalam, membuat protes itu menjadi efektif namun tetap menangani risiko terhadap keselamatan dengan menjaga anonimitas mereka. Penggunaan humor dan takhayul melemahkan kekuasaan junta di ranah publik, menunjukkan bahwa mereka bisa diejek dan dihina. Hal ini menginspirasi orang lain dengan menunjukkan bahwabahkan di bawah penindasan yang parah kita masih bisa melakukan perlawanan.
Baca lebih lanjut:
This Bra Protects Me Better Than The Military: Bodies and Protests in the Myanmar Spring Revolution, Mra, Khin Khin and Hedström, Jenny: https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/00472336.2024.2344117#abstract
ALAT
Ide dan Metafora


Riak
-
Tuliskan di kertas Post-It dan tempelkan di dinding, maksimal 2-3 kalimat untuk setiap riak narasi yang menyebar di air.
-
Gunakan Post-It terpisah untuk pemangku kepentingan, jaringan, pembawa pesan yang berbeda. Bagaimana narasi Anda menyebar? Apakah semuanya terhubung?
​
Ide atau metafora
​
Pertimbangkan narasi dominan, dan narasi tandingan beserta pesannya. Bisakah Anda memikirkan sebuah ide, metafora, simbol, atau slogan yang menyentuh nilai-nilai dari narasi tandingan Anda dan tuntutan Anda?